Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali




BATAM, Realitasnews.com
– Pemko Batam telah menyalurkan bantuan paket sembako tahap ke dua kepada warga yang terdampak Corona Virus Disease (Covid-19). Bantuan paket sembako itu berupa beras 10 kilogram, minyak goreng tiga liter, indomie satu dus.

Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Muhammad Fadli mengapresiasi bantuan itu disalurkan Pemko Batam kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Namun kader PKB itu merasa heran lantaran dalam bantuan paket sembako di kotak Indomie ada stiker fhoto Walikota dan Wakil Walikota Batam H M Rudi SE dan Amsakar Achmad bersama fhoto Sekdako Batam, Jefridin.

“ Pada bantuan paket sembako yang sebelumnya tidak ada stiker fhoto Walikota dan Wakil Walikota Batam mengapa pada bantuan paket sembako tahap ke dua ini ada, apa lantaran ini mau Pilkada dan dilakukan untuk pencitraan,” katanya.

Ia menyebutkan bantuan paket sembako itu bersumber dari dana APBD kota Batam dan bantuan dari sejumlah pengusaha yang ada di Kota Batam seperti Apindo, REI atau pengusaha lainnya.

Bantuan paket sembako itu diambil dari anggaran APBD yang dibahas dan disetujui oleh DPRD Kota Batam.

“ Jadi apa salahnya jika di stiker itu fhoto Pemko Batam dan DPRD Kota Batam, karena bantuan itu merupakan bantuan dari Pemerintah Daerah kemudian disetujui oleh legislative,” katanya.

Dia mengharapkan agar bantuan paket sembako itu tidak dipolitisasi mengingat Walikota dan Wakil Walikota Batam dikabarkan akan incumbent pada Pemilukada yang akan digelar dalam waktu dekat ini.

“ Jadi jangan di politisasi lah barang itu, seandainya dimusim kampanye silakan berkampanye, kalau di musim kampanye terbuka silakan ajukan program - program yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan, toh apa yang dilakukan sekarang ini sangat dirasakan oleh masyarakat, namun menurut saya stiker itu kurang etis,” katanya.

Muhammad Fadli menyebutkan jika bantuan paket sembako itu tepat sasaran sangat bagus namun dikwatirkan bantuan tersebut tidak tepat sasaran.
“ Jika bantuan itu tidak tepat sasaran maka akan terjadi mubajir anggaran dan dampaknya akan dirasakan beberapa tahun kedepan,” katanya.

Pemasangan stiker fhoto kepala daerah juga terjadi di daerah lain, seperti dikutip okezone.com, Jumat (8/5/2020) lalu, Menurut Wakil Ketua Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Tengah Zainal Abidin Petir, penyaluran bantuan pemerintah yang menyertakan foto justru hanya menimbulkan kesan pencitraan. Untuk itu, beberapa kepala daerah yang sebelumnya masih memasang foto wajahnya di pembungkus paket sembako agar tak mengulangi pada penyaluran berikutnya.

“Saya minta pemerintah itu bijaksana. Artinya bijaksana sudahlah sekarang presiden, gubernur, bupati, wali kota, tidak usah bahasanya pencitraan-pencitraan. Kalau mau memberikan bantuan kepada masyarakat sudah ikhlas saja,” terangnya dikutip okezone.com, Jumat (8/5/2020).

“Ora usah ono embel-embele (tidak usah ada embel-embelnya). Apalagi misalnya bungkusnya dikasih gambar, dikasih logo, apalagi dikasih pasangan calon yang akan mencalonkan diri kepala daerah, enggak usah. Yang penting bagaimana memberikan sembako rata dan adil itu saja,” tegasnya.

Sementara itu hingga berita ini diunggah belum diperoleh keterangan dari Walikota Batam dan Wakil Walikota Batam, M Rudi SE dan Amsakar Achmad serta Sekdako Batam, Jefridin atau pihak Pemko Batam terkait fhoto mereka di stiker tersebut. Wartawan kami akan berusaha meminta keterangan atas pemasangan stiker tersebut di dus indomie yang merupakan salah bantuan paket sembako.
(Lian/okezone.com)

Posting Komentar

Disqus