Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali



BINTAN, Realitasnews.com -
Melihat anak kecil yang sibuk dengan gadget tampaknya kini sudah menjadi pemandangan yang umum. Anak-anak tak lagi menghabiskan waktu dengan bermain sepeda atau bermain bola dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Namun, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan  bermain gadget. Fenomena ini tentu bukan tanpa efek negative.

Bunda Paud Kabupaten Bintan, Hj Deby Maryanti meminta agar orangtua hendaknya mampu mensiasati agar anak tidak kecanduan gadget karena hal ini akan berefek buruk pada perkembangan anak, baik psikis maupun fisik. Dirinya juga tidak menampik bahwa ada banyak manfaat yang bisa didapat dari sebuah gadget. Tentang smartphone, kita dapat menggunakannya kapan dan di mana saja. Dengan koneksi internet, kita bisa melakukan apa saja, bertukar pesan, menjelajah dunia maya, sampai membaca berita-berita terkini dari seluruh dunia.

Meski begitu, dikatakannya juga bahwa di balik manfaatnya, keterikatan pada gadget tanpa kenal waktu tentu menyimpan ancaman, yang terbesar adalah ”kecanduan”, ini juga berlaku pada anak-anak. Banyak anak-anak di bawah lima tahun yang sudah begitu akrab dengan gadget.

" Setiap bertemu orangtua, saya selalu ingatkan ini. Kita harus peduli, agar anak-anak tidak " kecanduan ". Khususnya kepada guru-guru Paud , saya meminta agar kita bersama mampu mengkomunikasikan ini ke orang tua anak " ujarnya saat ditemui di Desa Malang Rapat , Kecamatan Gunung Kijang, Jum'at (3/8/2018) sore.

Selain hal tersebut, dirinya juga mengulas ide terkait pembinaan karakter nasionalisme anak-anak. Dirinya bahkan mendorong agar disetiap sekolah di Kabupaten Bintan hendaknya mampu memutarkan lagu-lagu kebangsaan. Dimana hal ini bertujuan agar anak-anak menjadi terbiasa dan memiliki konsep karakter yang nasionalis.

"Mungkin diwaktu-waktu tertentu jam sekolah, pihak sekolah kita himbau untuk memutarkan lagu-lagu kebangsaan. Khususnya dipagi hari. Suasana itu, jarang kita temui saat ini " tutupnya.

(R/Lian)

Posting Komentar

Disqus