Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


BATAM, Realitasnes.com - Puluhan pedagang Pasar Induk Jodoh yang berada di RT 08 RW 04 kelurahan Tanjung Uma kecamatan Lubuk Baja. Kota Batam pada Jumat (24/8/2018) siang mendatangi kantor DPRD Kota Batam untuk mengadu nasib mereka lantaran akan digusur dan telah mendapat Surat Peringatan (SP) yang ke 3 dan harus segera pindah sebelum tanggal 28 Agustus 2018 ini.

Mereka disambut oleh anggota Komisi I DPRD Kota Batam dan menggelar rapat di ruang Komisi I.

Rapat itu dipimpin oleh Ruslan M Ali Wasyim SH didampingi oleh Jurado Siburian SH dan Tumbur Haloho SE serta dihadiri oleh Kadis Perindag kota Batam, Satpol PP Kota Batam, pihak BP Batam, Sekcam Lubuk Baja, Lurah dan RT 08 RW 04 serta puluhan pedagang pasar Induk Jodoh.
 
Dalam rapat tersebut pihak Disperindag mengatakan warga yang berjualan di pasar induk dibagi tiga bagian yaitu ada yang berjualan di lahan pemerintah, ada yang berjualan di lahan milik PT Jaya Karya Makmur dan ada yang berjualan di lahan Buffer zone.

Yanti Nur salah seorang pedang buah di pasar induk mengatakan merasa takut karena sudah menerima SP 3 dari Tim Terpadu

Sementara itu,  Kris pedagang pasar buah di Jodoh mengatakan mereka merasa tidak tentram berjualan di pasar lnduk Jodoh itu. 

"Saya berharap agar dicari solusi terhadap pasar buah yang di pinggir jalan," katanya.

Para pedagan mengaku belum mendapat dana hibah dari pihak Pemko Batam.

Ruslan M Ali Wasyim SH dalam rapat tersebut dengan tegas mengatakan agar Pemko Batam jangan menggusur para pedagang atatt melakukan eksekusi dan pihak BP Batam secepatnya  mengukur tapal batas antara lahan Pemerintah dan lahan PT Jaya Karya Makmur.

Ruslan M Ali Wasyim juga menyebutkan lokasi penempatan pasar lnduk itu ada 2 satu di lahan pemerintah dan saat ini kondisinya sudah hampir clear dalam proses pendataan,penataan dan penempatan relokasi.

"Intinya kami mengharapkan yang terbaik untuk teman teman pelaku usaha di pasar Induk Jodoh," katanya.

Selain di lahan Pemko para pedagan ada juga yang menempati lahan yang di miliki oleh pihak swasta dan PT Jaya Karya Makmur.

"Hari ini pihak perusahaan belum berkesempatan hadir untuk menjawab apa solusi yang terbaik buat para pedagan," katanya

Ruslan mengharapkan agar pihak PT Jaya Karya Makmur bisa hadir dalam pertemuan berikutnya.


 (RN)

Posting Komentar

Disqus