Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali


TANJUNGPINANG, Realitasnews.com - Satu dari delapan perempuan Indonesia beresiko terkena kanker payudara. Keprihatinan itu yang membuat Nissa Daradinanti, mengambil tema kanker payudara sebagai salah satu syarat, menjadi Ambassador of Public Health AMSA-Indonesia.

AMSA Indonesia adalah salah satu anggota Asian Medical Students' Association (AMSA). Yakni organisasi yang mewakili mahasiswa kedokteran di Asia, Asia Pasifik, dan sekitarnya. Wanita yang akrab disapa Dara ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Program Studi Pendidikan Dokter Umum.

AMSA Indonesia akan memilih enam orang mahasiswa kedokteran, untuk menjadi Ambassador of Public Health AMSA-Indonesia. Ada 241 orang dari seluruh Indonesia yang mendaftar untuk posisi tersebut. Saat ini Dara telah terpilih masuk pada Top 12.

“Sekarang saya sedang menjadi Top 12 finalist of APH AMSA-Indonesia. Salah satu syarat untuk menjadi Ambassador, harus melakukan kampanye kesehatan. Saya memilih tema kanker payudara, karena satu dari delapan perempuan Indonesia bisa terkena kanker,” sebut Alumni SMAN 1 Tanjungpinang ini.

Juga kanker payudara menempati posisi pertama, penyebab kematian akibat kanker untuk wanita di Indonesia. Pada kampanye ini, Dara bertindak sebagai Ketua Pelaksana. Mulai 7-18 Oktober, Mantan Paskibraka Provinsi Kepri tahun 2017 ini melakukan kampanye, turun ke masyarakat.

Mulai dari turun ke stasiun MRT hingga melakukan siaran di radio di Sumatera Selatan. “Kami juga kemarin sempat bekerjasama dengan CISC Sumatera Selatan, yang merupakan yayasan kanker di Palembang,” tambah Juara II Gadis UNSRI 2018 ini.

Kampanye juga dilakukan melalui media sosial Instagram (@fightcancerequally) dan juga youtube ( Fight Cancer Equally). Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, akan adanya resiko kanker payudara baik pada perempuan maupun pada laki-laki.

Ketika kami bekerjasama dengan CISC Sumatera Selatan cukup ramai. Kami membuka booth pemeriksaan fisik gratis di RSUP Siti Fatimah dan CISC Sumatera Selatan sendiri mengadakan jalan santai, seminar kanker payudara dan kanker serviks. Ada doorprize juga.

Dara menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran akan kanker, khususnya kanker payudara yang menjadi penyumbang kematian tertinggi akibat kanker di Indonesia. Tak sedikit masyarakat yang masih salah memahami kanker. Padahal pencegahan paling awal, adalah kesadaran.

Kebanyakan orang mengira bahwa kanker payudara paling utama disebabkan oleh genetic. Padahal genetik hanya menyumbang 10?ri faktor risiko kanker payudara. Sebanyak 90% lainnya disebabkan oleh gaya hidup, pola makan dan lingkungan. Misalnya asap yang intensitasnya sedang tinggi sekarang ini.

Untuk itu Dara kini gencar membagikan brosur pemeriksaan dini kanker payudara, share di Instagram dan membuat video mengenai SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Yang merupakan enam langkah untuk memeriksa adanya gejala-gejala dari kanker payudara itu.

Gejala-gejala dari kanker payudara sendiri antara lain adanya perubahan tekstur pada kulit payudara, adanya tonjolan, adanya pembengkakan pada ketiak, hingga keluarnya darah atau nanah dari putting.

“Harapan saya untuk masyarakat adalah, untuk lebih waspada dan sadar akan tubuh sendiri. Makan makanan yang mencukupi gizi sehari, olahraga yang cukup dan melakukan SADARI setidaknya sebulan sekali,” sebut remaja kelahiran 12 Desember 2000 ini.

Dara ingin agar kampanye ini terus berlanjut. Karena itu ia berharap dapat terpilih menjadi Ambassador of Public Health AMSA-Indonesia. Bantu dara asal Kepri ini dengan like campaign Nissa Daradinanti di instagram AMSA-Indonesia.

Caranya, follow instagram @amsaindonesia. Tunggu sampai di accept, lalu like post atas nama Nissa Daradinanti. Lalu share foto ini di sosial media. Satu like sangat berharga untuk campaign saya ini.
(Red)

Posting Komentar

Disqus