Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Presiden Jokowi memperingati Hari Anti Narkotika Internasional di Tamansari, Jakbar, Minggu (26/6/2016).Foto: Ikhwanul Habibi/detikcom

Jakarta, Realitasnews.com - Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang ini digelar di Tamansari, Jakarta Barat.

Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi tiba di Jl Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat, sekitar pukul 09.00 WIB, Minggu (26/6/2016). Presiden tiba dengan didampingi para menteri, antara lain Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan dan Menkes Nila Moeloek.

Hadir pula Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Jaksa Agung Prasetyo, Ketua DPR Ade Komarudin dan Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso dalam paparannya mengungkapkan peredaran narkoba di Indonesia sudah berada di level memprihatinkan. Begitu banyak kasus yang telah diungkap, namun masih saja peredaran narkoba terjadi di banyak tempat.

Komjen Buwas mengungkapkan, sepanjang periode 2015-2016 sudah ada 42.429 yang direhabilitasi, sebanyak 1.015 kasus berhasil diungkap dan 72 sindikat dibekuk.

Dari kasus itu, sebanyak 1.681 tersangka ditangkap. Dalam pengembangannya BNN juga mengungkap tindak pidana pencucian uang terkait narkoba dengan nilai mencapai Rp 142 miliar.

Adapun jumlah narkoba yang berhasil diungkap BNN antara 2015 sampai Juni 2016 antara lain, sabu-sabu 2,8 ton, ekstasi 707.864 butir, ganja 4,1 ton, dan lahan ganja seluas 69 hektar berhasil dimusnahkan.(detik.com)