Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Walikota Tebingtinggi Beberkan Awal Cerita Rencana Bangun UINSU



TEBING TINGGI, Realitasnews.com - Dukungan terus mengalir dari berbagai organisasi maupun pribadi terkait pembangunan UINSU di Tebingtinggi. Begitu halnya berbagai pendapat dan komentar juga mengiringi isu pada rencana membangun pendidikan tinggi negeri di Kota Tebingtinggi ini. 

Hari Kamis (11/02/2021), pukul 10.45 WIB, bertempat di Ruang Rapat Lantai IV Gedung Balai Kota, Walikota Tebingtinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM menerima kunjungan untuk audiensi dari perwakilan Barisan Muda Al-Ittihadiyah, Dewan Pengurus Daerah Al-Ittihadiyah, Angkatan Putri Al-Wasliyah, Pengurus Daerah Al-Wasliyah, Pengurus Ikatan Guru dan Dosen Al-Wasliyah, Pengurus Daerah HIMMAH Al-Wasliyah dan Pengurus Daerah Ikatan Pelajar Al-Wasliyah dalam rangka memberikan dukungan bangun UINSU di Tebingtinggi. 

Dalam audiensi tersebut turut hadir Kepala Dinas Kominfo Kota Tebingtinggi Dedi Parulian Siagian, S.STP, M.Si dan Kepala Badan Kesbangpol Kota Tebingtinggi Zubir Husni Harahap.

Walikota Tebingtinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran dalam rangkaian mendukung terwujud UIN Sumatera Utara di Tebingtinggi dan mengatakan pada periode Tahun 2000 sampai dengan 2014 kita memiliki Akademi Kebidanan, diperbolehkan dibuka, belum ada regulasi dari Pemerintah Pusat. Pada Tahun 2014, dengan Undang -  Nomor 23 Tahun 2014, keluar regulasi. 

" Pendidikan ini dibagi 3, tingkat pertama mulai dari PAUD sampai SMP dikelola oleh Kabupaten/ Kota, SMA, SMK, SLB hak dan kewenangan Pemerintah Provinsi, Perguruan Tinggi menjadi hak Pemerintah Pusat menyelenggarakannya. Oleh karena keluar keputusan tersebut, maka kita terima Akademi Kebidanan itu pada Tahun Ajaran 2017 dan kita tutup tahun 2020. Itulah limit terakhir yang disampaikan oleh Kementerian; Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri,"  ucap Walikota. 

"Lantas selain di RPJM kita, bangunan  yang ada itu dan tuntutan daripada masyarakat kita adalah berdiri nya Perguruan Tinggi.
Kita mencoba untuk menjumpai Universitas Sumatera Utara (USU) agar mau USU mau membuka kampus jarak jauh, diluar kampus utama. Kita bersama rombongan audiensi kesana, disambut oleh Rektor USU dan Wakil Rektor, setelah dikaji mereka tidak sanggup, karena kesulitan personil dan biaya operasional. Saya tidak putus asa, pergi ke Kementerian Kesehatan, karena sedang menghadapi Covid ini, Kementerian Kesehatan tak sanggup membangun Pendidikan Tinggi di Tebingtinggi ini," tambah Walikota. 

Walikota menjelaskan hingga akhirnya ke Kementerian Agama, menjumpai Sekjen dan UIN menyambut baik. Maka di Jakarta ditandatangani kesepakatan kita, letter of intent. 

"Kesepakatan tersebut ditandatangani saya dan Bapak Basyaruddin. Sebelum kita serahkan dibentuklah tim untuk melakukan inventarisasi, apa saja yang mau diserahkan, berdasar Permendagri, karena kalau nilainya diatas 5 Milyar diperlukan rekomendasi dari DPRD. Kita hitung aset kita, lebih dari 15 Milyar, " urai Walikota. 

"Oleh karena itu bersama UIN, kami menyampaikan surat untuk minta rekomendasi ke DPRD. Dan kami berharap ini bisa terealisasi dengan cepat supaya bisa beroperasional Tahun 2021-2022 ini" dijelaskan Walikota. 

Lebih lanjut ditambahkan Walikota, semula berharap hanya 1 Fakultas, tapi oleh UIN disambut langsung 2 Fakultas, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam dan seluruh personil pegawai di Akbid dialihkan ke UIN dan UIN menerima. 

Terkait Pendapatan Untuk Bangun Universitas Sendiri dan Prioritas Daerah 

"Kalau kita mau mendirikan Universitas di Tebingtinggi dengan status negeri:  pertama apa kita miliki syarat 20 hektare?,  apa kita punya gedung prasarana untuk dijual kepada pemerintah pusat? Sementara Pemerintah Pusat mengupayakan dengan cara Universitas Swasta agar menjadi negeri," ucap Walikota. 

"UIN telah menyatakan kepada kita, bahwa untuk anak Tebing, akan diberikan prioritas melalui jalur undangan.
Mahasiswa dari luar Medan, luar Langkat sana, Binjai nanti akan difokuskan untuk di kampus Tebing. 
Rencana 2 Fakultas tapi tak tertutup untuk menjadi Fakultas lain. Antara lain kemungkinan kalau UIN buka Fakultas Kedokteran. Ditempat kita banyak Rumah Sakit, kalau ada yang mau tempat praktek, tempat co-As. Tapi dengan 2 Fakultas ini kita harap berkembang" Kata Walikota. 

Walikota kembali menjelaskan bahwa membangun Universitas, ini sudah bukan tugas kita sebagai Pemerintah Daerah, ini tugas Pemerintah Pusat sesuai peraturan. 

" Kalau kita pinjam pakai, karena kemenag dan UINSU ini kementerian dan menggunakan dana APBN, tidak akan bisa di bangun diatas tanah yang bukan miliknya, kalau ini tidak dihibahkan, dan ini tidak ada dirugikan. Yang dibuka UIN ini juga ini umum," ucap Walikota. 

Ia menyebutkan usahakan tersebut juga untuk anak - anak Tebing dan sekitarnya, kualitas SDM dan ekonomi jauh lebih meningkat.

"  Kalau tidak ada magnet di kota Tebingtinggi, maka tidak ada orang mau datang ke Tebing. Mudah - mudahan ini terwujud saya mohon dukungannya," tutup Walikota.

Dukungan disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah Al-Ittihadiyah melalui Ketua Barisan Muda Al-Ittihadiyah, Rian.

Ia mengatakan pihaknya mendukung sepenuhnya dan siap mengawal rencana dari Pemerintah Kota menghibahkan eks. Akbid ini, dengan beberapa pertimbangan: pertama, kami melihat potensi dari sisi ekonomi masyarakat dan mahasiswa bisa bergerak. Kedua, sesuai dengan hibah ini dari pemerintah ke pemerintah, ini menjamin aset ini tidak berpindah ke pihak swasta. Ketiga, ini suatu kebanggaan dan masyarakat/ mahasiswa tidak meninggalkan Tebing".

Audiensi ditutup dengan foto bersama dan penyerahan Surat Keputusan dukungan hibah eks gedung Akademi Kebidanan dari Barisan Muda Al-Ittihadiyah, Dewan Pengurus Daerah Al-Ittihadiyah, Angkatan Putri Al-Wasliyah, Pengurus Daerah Al-Wasliyah, Pengurus Daerah Ikatan Guru dan Dosen Al-Wasliyah, Pengurus Daerah HIMMAH Al-Wasliyah, Pengurus Daerah Ikatan Pelajar As-Waliyah.

(Jan)

Posting Komentar

Disqus