.jpg)
Dilihat kali
 |
| Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad Memimpin Rakor TPID Batam (21/10/2021) (Fhoto : Ist) |
BATAM, Realitasnews.com – Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad memastikan bahwa stok bahan pokok (bapok) hingga tiga bulan ke depan atau hingga akhir tahun ini aman dan terkendali. Selain itu dari segi harga sebagian besar harga komoditi juga masih terkendali.
“ Namun tim tidak menampik ada komoditi yang mengalami fluktuasi harga, seperti minyak goreng,” kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tingkat Kota Batam, Kamis (21/10/2021).
Rakor ini dihadiri oleh seluruh stakeholder terkait. Seperti Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Bulog, Pertamina, Bea Cukai. Juga dihadiri Organsasi Perangkat Daerah (OPD) internal Pemko Batam, seperti Disperindag, Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, serta asosiasi distributor Batam.
Sesuai data BPS, katanya, untuk inflasi di Kota Batam pada September dibanding Agustus yakni 0,33 persen sedangkan Januari-September 0,66 persen, angka tersebut masih di bawah kisaran nasional 3 persen plus minus 1 persen.
Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemko Batam Febrialin menambahkan, tim juga memfokuskan membicarakan volatile food, baik dari segi stok maupun harga. Misalnya pasokan beras, gula hingga minyak goreng.
"Poin lain yang juga dibicarakan yakni kelancaran distribusi bapok, karena bapok datang dari luar. Kita bersyukur di Batam sendiri, produksi lokal juga ada. Cabai andil hingga 20 persen begitu juga telur hingga 10 persen," terang Pebrialin.
Hal lain yang juga ditekankan dalam rapat adalah, pentingnya komunikasi yang intens dan efektif dari stakeholder terkait dalam upaya pencegahan inflasi.
"Salah satunya yakni dengan melakukan rakor ini," imbuhnya. (rdk)
“ Namun tim tidak menampik ada komoditi yang mengalami fluktuasi harga, seperti minyak goreng,” kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tingkat Kota Batam, Kamis (21/10/2021).
Rakor ini dihadiri oleh seluruh stakeholder terkait. Seperti Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Bulog, Pertamina, Bea Cukai. Juga dihadiri Organsasi Perangkat Daerah (OPD) internal Pemko Batam, seperti Disperindag, Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, serta asosiasi distributor Batam.
Sesuai data BPS, katanya, untuk inflasi di Kota Batam pada September dibanding Agustus yakni 0,33 persen sedangkan Januari-September 0,66 persen, angka tersebut masih di bawah kisaran nasional 3 persen plus minus 1 persen.
Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemko Batam Febrialin menambahkan, tim juga memfokuskan membicarakan volatile food, baik dari segi stok maupun harga. Misalnya pasokan beras, gula hingga minyak goreng.
"Poin lain yang juga dibicarakan yakni kelancaran distribusi bapok, karena bapok datang dari luar. Kita bersyukur di Batam sendiri, produksi lokal juga ada. Cabai andil hingga 20 persen begitu juga telur hingga 10 persen," terang Pebrialin.
Hal lain yang juga ditekankan dalam rapat adalah, pentingnya komunikasi yang intens dan efektif dari stakeholder terkait dalam upaya pencegahan inflasi.
"Salah satunya yakni dengan melakukan rakor ini," imbuhnya. (rdk)
Posting Komentar
Facebook Disqus