Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

Koordinator Umum Aliansi Pemuda Melayu, Dian Arniandi saat menghadiri konfersi pers terkait penangguhan penahanan 8 orang warga Rempang di Mapolresta Barelang, Minggu (10/9) (Parulian/Realitasnews.com)

By Parulian

BATAM, Realitasnews.com -  Keluarga besar Aliansi Pemuda Melayu membatalkan aksi unjuk rasa yang rencananya akan digelar di kantor BP Batam pada hari ini, Senin (11/9/2023).

Pembatalan aksi damai itu disampaikan oleh Koordinator Umum Aliansi Pemuda Melayu, Dian Arniandi saat menggelar konfersi pers terkait penangguhan penahanan 8 orang warga Rempang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Konfersi pers yang digelar Polresta Barelang pada Minggu (10/9/2023) di Mapolresta Barelang ini juga dihadiri oleh Walikota Batam Muhammad Rudi dan Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto, S.H., S.I.K., M.H, dan sejumlah pejabat teras BP Batam, warga Rempang dan Galang.

Lebih lanjut Dian mengatakan pihaknya telah melakukan surat permohonan penangguhan penahanan ke Polresta Barelang terhadap warga Rempang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selain itu Dian juga mengatakan bahwa Aliansi Pemuda Melayu telah mengajukan surat pemberitahuan untuk melakukan aksi demo di Kantor BP Batam pada hari Senin tanggal 11 September 2023. Rencana aksi demo itu dibatalkan.

“ Hari ini, saya mewakili seluruh aliansi yang bergabung dalam Aliansi Pemuda Melayu bahwasannya hari Senin tanggal 11 September 2023 kami membatalkan aksi unjuk rasa secara damai di kantor BP Batam,” katanya.

Pembatalan aksi unjuk rasa itu berdasarkan banyak pertimbangan karena dalam melakukan aksi unjuk rasa itu juga akan diikuti oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lainnya. Pihaknya tidak menginginkan terjadinya benturan di lapangan yang akan memicu hal-hal yang tidak diinginkan.

“ Kami dari Aliansi Pemuda Melayu ingin menciptakan situasi yang kondusif, ketentraman yang humanis di Kota Bandar Dunia Madani ini,” katanya.

Dian juga menegaskan bahwa pergerakan Aliansi Pemuda Melayu tidak pernah ditunggangi oleh pihak lain. 

“ Kami berangkat dari keresahan masyarakat Rempang dan Galang dan berharap ada solusi terbaik dari pemerintah untuk masyarakat Rempang dan Galang,” katanya.

Ia juga mengatakan mewakili keluarga besar Aliansi Pemuda Melayu memohon maaf kepada TNI,Polri, Tim Terpadu atas kejadian-kejadian sebelumnya. Pada aksi pertama telah terjadi pelemparan batu kepada petugas.

“ Saya yakin dan percaya hingga hari ini, TNI dan Polri selalu bersinergi dengan masyarakat,” katanya.
Dian juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kepri dan masyarakat luar Kepri, seperti dari Jakarta, Kalimantan Barat, Jambi, Riau dan dari Tanjung Balai Karimun yang sudah hadir hari ini di Kota Batam.

“ Banyak saudara-saudara kita yang sudah hadir untuk mengikuti aksi demo yang rencananya akan dilaksanakan esok hari, Senin (11/9/2023). Saya sampaikan kepada saudara-saudara sekalian rencana aksi besok tidak jadi karena pertimbangan-pertimbangan yang saya sampaikan tadi,” katanya. (Lian)



Posting Komentar

Disqus