Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

𝗥𝘂𝗱𝗶 𝗣𝗮𝘀𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗺𝗸𝗼 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗺 𝗕𝗮𝗻𝘁𝘂 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗷𝘂𝗺𝗹𝗮𝗵 𝗥𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗜𝗯𝗮𝗱𝗮𝗵 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗜𝗻𝗶  𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐁𝐚𝐭𝐚𝐦 - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi memastikan Pemko Batam akan terus berupaya membantu pembangunan-pembangunan rumah ibadah yang ada di Kota Batam.  Rudi ingin semua rumah ibadah yang ada, nyaman digunakan untuk beribadah. Karena itu dipastikannya Pemko Batam menyalurkan bantuan pembangunan ke sejumlah rumah ibadah.  Terlebih lagi di bulan suci Ramadan ini, Rudi berkeliling bersilaturahmi dengan masyarakat setiap hari. Dalam rangka safari Ramadan dengan berbuka bersama dan salat tarawih berjamaah.  "Saya keliling di banyak masjid, alhamdulillah dapat bersilaturahmi dengan masyarakat," kata Rudi.  Selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kepri, Rudi mengaku juga memiliki tanggungjawab untuk mendukung pembangunan masjid dan musala.  Karena itu dirinya juga berharap setiap tahun, pembangunan masjid dan musala harus lebih baik dari sebelumnya. Dirinya juga mengajak masyarakat untuk sama-sama selalu meramaikan masjid.  "Di masjid inilah tempat terbaik untuk kita beribadah, mari terus ramaikan dan makmurkan," katanya.
Bupati Lingga, Muhammad Nizar (Kiri) Menerima Penghargaan dari Wakil Ketua KPK RI, Nurul Gufron di Aula Wan Sri Beni, Kantor Gubernur Kepulauan Riau Tanjungpinang, Kamis (21/04/2022) (Fhoto : Ist)


LINGGA, Realitasnews.com - Pemerintah Kabupaten Lingga menerima penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kategori Pemerintah Daerah dengan peningkatan skor indeks pencegahan korupsi MCP tertinggi tahun 2021 dan kategori Admin MCP terbaik tahun 2021.

Penghargaan tersebut langsung diterima Bupati Lingga, Muhammad Nizar pada rapat koordinasi dan monitoring program pemberantasan korupsi terintergrasi di Pemerintahan Provinsi 9Pemprov) Kepulauan Riau Bersama dengan KPK RI, di Aula Wan Sri Beni, Kantor Gubernur Kepulauan Riau Tanjungpinang, Kamis (21/04/2022).

MCP atau Monitoring Centre for Prevention merupakan aplikasi atau dashboard yang dikembangkan oleh KPK untuk melakukan monitoring capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Bupati Lingga menegaskan capaian ini tidak terlepas dari kerja keras semua pihak, ditingkat daerah baik Inspektorat, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) dan admin MCP sendiri, serta peran pembinaan dan pendampingan yang dilakukan oleh KPK.

"Apresiasi setinggi-tingginya terhadap prestasi ini. Terhadap kinerja-kinerja OPD yang terlibat. Mudah-mudahan prestasi ini menjadi spirit baru dalam bekerja untuk tahun-tahun mendatang," kata Nizar.

Dia juga berpesan agar tidak cepat puas, bisa saja kedepannya indikator MCP bertambah. Oleh karena itu, perlu adanya wujud komitmen kuat dari semua pihak, tidak hanya kepala daerah dalam upaya pencegahan korupsi ini.
Kabupaten Lingga Terima Penghargaan MCP Tertinggi 2021
Terutama penguatan di Inspektorat dalam peningkatan mutu dan kualitas SDM, dalam menjalankan fungsinya sebagai pengawas internal atau pendeteksi dini.

Dari data yang disampaikan Wakil Ketua KPK RI, Nurul Gufron pada rapat tersebut, Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2021, Kabupaten Lingga berada pada skor 74,78, sementara Statistik pengaduan masyarakat hanya berjumlah 21 pengaduan terhitung sejak 2017. Dan  statistik laporan gratifikasi nihil, terhitung dari tahun 2015.

Tingkat kepatuhan LHKPN tahun 2021 juga sangat bagus, baik itu laporan dari eksekutif maupun legislatif, dengan nilai 100 persen.

Nizar turut menyampaikan terimakasih kepada Kasatgas Korsupgah KPK Wilayah 1 (Sumbagut), Maruli Tua Manurung dan Tri Desa selaku koordinator wilayah Kepulauan Riau atas asistensinya terhadap Kabupaten Lingga.

Pemerintah daerah terus berupaya melakukan berbagai terobosan ataupun inovasi untuk mempersempit ruang dalam tindak korupsi. Kerena peran Kepala Daerah adalah melindungi daerahnya didalam dan luar peradilan, apalagi yang bersentuhan dengan Tipikor.

"Dengan baiknya nilai MCP ini, maka paling tidak masyarakat akan mendapatkan pelayanan publik yang baik. Juga dengan perizinan yang tidak dipersulit hingga pengadaan barang dan jasa yang sudah sesuai ketentuan," papar Nizar.

MCP menyangkut delapan sektor titik rawan korupsi. Diantaranya perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, perizinan, APIP, manajemen ASN, optimalisasi pajak daerah, manajemen aset daerah dan tata kelola dana desa. Bahkan ada penelitian yang membuktikan bahwa tingginya MCP mempengaruhi masuknya investasi yang besar ke satu daerah.

Rapat koordinasi dan monitoring program pemberantasan korupsi terintergrasi itu turut dihadiri oleh Inspektur Itjen Kemendagri RI, Bachtiar Sinaga, Wakil Ketua KPK RI, Nurul Gufron, dan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau, Wawan Yulianto.


(JH)

Posting Komentar

Disqus