Dilihat kali
BATAM, Realitasnews.com - Pemerintah Kota Batam terus mendorong penguatan ketahanan pangan melalui pemanfaatan pekarangan rumah sebagai solusi keterbatasan lahan pertanian. Hal ini disampaikan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dalam kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi Perkarangan Pangan Lestari (P2L) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kecamatan Batamkota yang digelar di Pendopo Cenderawasih Merak, Perumahan KDA Batamcentre, Selasa (6/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi 15 program prioritas Pemko Batam, salah satunya pengelolaan pasokan dan stok kebutuhan pokok. Amsakar mengatakan, kondisi geografis Batam yang tidak memiliki lahan pertanian produktif menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan komoditas pangan, khususnya hortikultura seperti cabai.
"Di Batam tidak tersedia lahan pertanian yang luas, kecuali di Pulau Canon dan Subang Mas, itu pun dengan keterbatasan. Maka, kita dorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam, terutama komoditas strategis seperti cabai," kata Amsakar.
Ia menyebut, salah satu faktor yang memicu inflasi di Batam adalah fluktuasi harga cabai. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam menanam komoditas tersebut akan membantu menekan laju inflasi. "Inflasi Batam sempat stabil di angka 0,38 persen. Ini tidak lepas dari kontribusi semua pihak," lanjutnya.
"Untuk itu, ketahanan pangan ini menjadi bagian dari 15 program prioritas kami (Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra)," tambahnya.
Adapun 15 program prioritas tersebut, yakni Optimalisasi pengembangan dan pelayanan air bersih, Optimalisasi penanganan banjir, Pengobatan gratis masyarakat ber-KTP Batam dan BPJS ketenagakerjaan bagi pekerja rentan, Pinjaman modal tanpa bunga maksimal Rp 20 juta untuk UMKM, Seragam sekolah gratis bagi siswa baru SD dan SMP, Bantuan lansia, Peningkatan kualitas pelatihan tenaga kerja dan industri kreatif.
Selain itu, Beasiswa perguruan tinggi masyarakat hinterland dan siswa berprestasi tidak mampu, Penataan sistem transportasi publik terintegrasi (pengembangan BRT dan pembangunan LRT), Percepatan pembangunan jalan lingkar, Penyediaan pusat seni budaya panguyuban se-Kota Batam, Pengelolaan pasokan dan stok kebutuhan pokok, Pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan, Pembangunan sekolah baru dan ruang kelas baru, terakhir, Peningkatan investasi dan destinasi MICE.
Dalam pelatihan ini, sebanyak 16 KWT dari Kecamatan Batamkota ikut serta, yang merupakan bagian dari 2.400 anggota KWT se-Kota Batam. Mereka dilatih untuk memanfaatkan lahan terbatas secara optimal melalui program P2L.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat strategis dalam mendukung visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam dalam menciptakan ketersediaan pangan yang aman, berkualitas, dan terjangkau.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap pengelolaan pasokan dan stok pangan di Batam semakin baik dan masyarakat bisa merasakan dampaknya secara langsung," ujarnya.
Mardanis, melaporkan bahwa peserta pelatihan ini merupakan 16 KWT se-Kecamatan Batamkota. Peserta ini merupakan bagian dari 2.400 anggota KWT se-Kota Batam. "Semoga, dengan kegiatan ini, kebutuhan pangan cukup, berkualitas, aman dan harga terjangkau," katanya. (Red)
Posting Komentar
Facebook Disqus