Ads (728x90)


postviews postviews postviews

Dilihat kali

 

 

BATAM, Realitasnews.com - Bea Cukai Batam terus memperkuat perannya sebagai trade facilitator dengan menghadirkan berbagai inovasi layanan yang lebih sederhana, cepat, dan efisien. Tidak hanya fokus pada pengawasan, Bea Cukai Batam menegaskan komitmennya untuk memberi kemudahan bagi masyarakat dan dunia usaha, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem perdagangan yang lebih sehat dan kompetitif di Batam sebagai kawasan perdagangan bebas.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam, Zaky Firmansyah menyebutkan salah satu inovasi yang sudah berjalan adalah Dokumen Pelengkap Pabean Online. Jika sebelumnya pengguna jasa masih diwajibkan membawa dokumen pelengkap dalam bentuk fisik ke kantor setelah mendapat nomor pendaftaran, kini proses tersebut cukup dilakukan secara digital melalui CEISA 4.0.

“Dengan cara ini, pengguna jasa tidak hanya menghemat waktu dan biaya perjalanan ke kantor Bea Cukai, tetapi juga mendukung gerakan eco office karena mengurangi penggunaan kertas. Transformasi sederhana ini terbukti membuat proses bisnis lebih lancar dan praktis bagi para pelaku usaha. Langkah ini juga sejalan dengan penerapan konsep Eco Green Office di Bea Cukai Batam, yang diwujudkan melalui penggunaan panel surya untuk sebagian kebutuhan listrik, pemanfaatan air hujan untuk penyiraman taman dengan bak penampungan khusus, pemilahan sampah organik dan anorganik, penyediaan area parkir sepeda, serta pengelolaan ruang hijau dengan taman yang asri,” ungkapnya.

Kemudahan lain datang melalui skema Pengeluaran Tanpa Stripping untuk kontainer Less than Container Load (LCL). Dulu, kontainer dengan beberapa dokumen harus dibongkar di pelabuhan dan dikeluarkan satu per satu sesuai dokumen yang menyertainya. kini cukup dengan satu permohonan secara online melalui aplikasi ION Beta, kontainer dapat langsung keluar sekaligus tanpa dibongkar selama seluruh dokumen dalam kontainer ditujukan kepada penerima yang sama. Terobosan ini menghemat biaya bongkar, mempercepat alur logistik, dan memberi kepastian waktu bagi para importir maupun pelaku usaha yang membutuhkan kelancaran arus barang.

Penyederhanaan juga hadir melalui sistem Single Submission Quarantine-Customs (SSMQC). Sebelumnya, pengguna jasa harus mengunggah dokumen ke sistem Bea Cukai dan Karantina secara terpisah. Dengan SSMQC, cukup satu kali unggah dokumen melalui portal INSW, kemudian data akan diteruskan secara otomatis ke sistem masing-masing instansi. Apabila diperlukan pemeriksaan, keduanya dapat dilakukan secara bersamaan. Integrasi ini menghemat waktu tunggu dan mengurangi potensi keterlambatan akibat perbedaan jadwal antarinstansi, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat dan efisien.

Selain inovasi digital yang sudah berjalan, Bea Cukai Batam juga sedang menyiapkan layanan baru seperti Frontdesk Online dan Redress Manifes Online. Dengan layanan ini, surat permohonan tidak lagi harus diantar secara fisik ke frontdesk kantor, tetapi bisa diajukan dan dipantau langsung melalui aplikasi ION Beta. Respon atas permohonan pun dapat diakses secara online, sehingga pengguna jasa tidak perlu lagi bolak-balik ke kantor untuk mengecek perkembangan. Terobosan ini diharapkan semakin memangkas biaya dan waktu, serta memberi transparansi yang lebih baik dalam pelayanan.

Upaya peningkatan layanan tidak berhenti di inovasi digital. Bea Cukai Batam juga menjalankan program EPIC 100 (Excellence Partners in Customs 100), yakni layanan prioritas bagi 100 perusahaan di Batam. Melalui program ini, perusahaan mitra mendapat asistensi kepabeanan secara end-to-end yang mempercepat pelayanan sekaligus mempererat kemitraan strategis dengan Bea Cukai. Program ini dirancang untuk mendukung dunia usaha agar dapat berkembang dengan lebih sehat, transparan, dan kompetitif di kawasan perdagangan bebas Batam. Atas pelaksanaan layanan ini, Bea Cukai Batam juga telah menerima penghargaan dan apresiasi dari sejumlah perusahaan, di antaranya PT Timas Suplindo, PT Musim Mas, dan PT Sat Nusapersada Tbk, sebagai bentuk apresiasi atas kualitas pelayanan yang diberikan.

Selain itu, Bea Cukai Batam juga aktif mendampingi UMKM melalui program Customs Visit Customer dan berbagai pelatihan ekspor. Kegiatan ini ditujukan untuk memperluas wawasan para pelaku UMKM mengenai prosedur kepabeanan, persyaratan ekspor, dan peluang pasar global. Dengan asistensi yang berkesinambungan, Bea Cukai Batam berharap UMKM lokal dapat semakin siap bersaing dan membuka akses menuju pasar internasional, sehingga produk-produk unggulan Batam tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Inovasi pelayanan ini sekaligus berdampak positif pada penerimaan negara. Proses yang sederhana dan transparan mendorong kepatuhan pengguna jasa, memperlancar arus barang, dan menjaga penerimaan negara tetap optimal. Hingga 15 September 2025, Bea Cukai Batam telah menghimpun penerimaan sebesar Rp624,54 miliar, atau 138,07% dari target tahunan, dengan pertumbuhan positif 115,23% year on year (yoy). Rinciannya adalah bea masuk Rp279,17 miliar (83,11% target tahunan, tumbuh 17,96% yoy), bea keluar Rp299,21 miliar (353,2% target tahunan, tumbuh 962,16% yoy), serta cukai Rp46,16 miliar (145,51% target tahunan, tumbuh 82,18% yoy).

Keberhasilan transformasi layanan juga tercermin dari hasil Survei Kepuasan Masyarakat (IKM). Pada semester I 2025, Bea Cukai Batam mencatat skor IKM sebesar 92,96, meningkat +4,89 poin dibanding periode yang sama tahun 2024 (88,07). Peningkatan ini terjadi di seluruh indikator pelayanan, menunjukkan bahwa inovasi yang dijalankan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh pengguna jasa.

“Kami ingin pelayanan Bea Cukai Batam tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga ramah, transparan, dan memberikan manfaat nyata. Dengan berbagai inovasi ini, kami berharap pengguna jasa dapat lebih fokus pada pengembangan usaha, sementara Bea Cukai memastikan setiap proses berjalan sesuai aturan,” pungkas Zaky. (Red)



Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

Disqus